Mas Yono |
"Ambil bonsai pak, di Bojonegoro" demikian Bu Warsis memberitahu saya ketika saya tanya " Pak Warsis ada?".
Saya lihat banyak materi bonsai Kontes Bonsai ESGE 2012 di titipkan disana. "Begitulah Pak sebelum Kontes berangkat bersama dari sini dan selesai juga diturunkan disini", begitu Bu Warsis mejelaskan ketika saya tanya "Ini kok banyak meteri Kontes Bonsai ESGE 2012 ada disini?.
Karena tidak ketemu Pak Warsis, saya pun ke rumah Mas Yono, sambil membawa pasir lahar dan Trainmer yang saya beli di kios Pak Warsis, perjalanan saya lanjutkan ke rumah Mas Yono, yang kebetulan tinggalnya tidak terlalu jauh dari Pak Warsis. Ini merupakan kunjungan perdana saya setelah membuat blog " Bonsai Tuban" dan "Tuban Bonsai".
Mas Yono di Halaman Rumahnya |
Mas Yono panggilan akrap Mas Subeggan Diyono, menggali bonsai sejak tahun 1997, sudah termasuk senior. Bapak dari dua orang anak ini sejak menjadi penggali bonsai, pekerjaan lamanya sebagai tukang las, ditinggalkan dan sepenuhnya pekerjaannya di fokuskan pada berburu/menggali bonsai, dan sebagai trainer bonsai.
Diusianya yang hampir setengah abad, tepatnya 48 tahun ini masih kelihatan kekar, karena disamping pekerjaan pokoknya sebagai penggali bonsai, beliau juga aktif sebagai pelatih kempo di semen gresik, "melatih anak-anak pak, yang saya latih sudah ada yang dan 3, kalau saya sih cuma sabuk coklat" demikian Mas Yono sedikit bercerita hal lain selain bonsai, maklum "tidak pernah ikut ujian kenaikan tingkat, tapi saya senang anak didik saya ada yang dan 3, ini menunjukkan keberhasilan seorang pelatih", demikian argumen Mas Yono mengenai hal ini.
Men"training" Kalmpis Ireng |
Setelah melihat bakal bonsai hasil buruan Mas Yono, saya pun duduk ngobrol dengan beliaunya, sesaat kemudian istri Mas Yono membawa dua gelas kopi asli..... "silahkan diminum pak", demikian istri Mas Yono mempersilahkan saya untuk menikmati kopi buatanya. Saat bersamaan suasana mendung mulai menggelayut dan memang beberapa saat kemudian turun hujan, pantas saja sebelumnya suhu udara terasa panas sekali.
Sekitar hasil penjurian menjadi obrolan kami, Mas Yono pun sempat menceritakan pengalaman beliau saat menyaksikan suasana yang ada saat itu di moment Bali ASPAC 9th Bonsai and Suiseki Convention Exhibition 2007 di Hotel Grand Bali Beach Sanur.
Cemara Udang yang masih diliarkan |
Seorang Kyai, tugasnya adalah memperbaiki akhak santrinya.... demikian pula seorang pebonsai, ketika bakal bonsai datang, baik itu berupa bakalan (belum jadi) atau bonsai yang tidak terawat harus dibuat menjadi lebih baik. Perlakuan yang dilakukan, disamping memberikan pot dan media serta pupuk yang tepat, juga melakukan tindakan pemotongan/pemangkasan dan "mengawati" (mengarahkan cabang atau ranting dengan kawat).
Tanaman Bonsai akan tumbuh subur jika diliarkan, namun karena proses pembentukan, cabang/panjang cabang yang tidak sesuai harus di potong, atau harus dibengkokkan dengan kawat !
Bakal bonsai masih di "sak" |
Mendengar "guyonan" saya ini Mas Yono, manggut manggut, dan tertawanya meledak ketika saya sebut bahwa sebetulkan sampean itu "Kyai-nya Bonsai"..... Ha ha ha, masuk pak.... masuk pak, sambil tertawa Mas Yono berkomentar :)
Selanjutnya, akan saya posting proses training dan repoting Asam jawa ( Tamarindus indica), sebuah langkah berani untuk merubah bentuk menjadi calon bonsai ukuran kecil/small.
Selanjutnya, akan saya posting proses training dan repoting Asam jawa ( Tamarindus indica), sebuah langkah berani untuk merubah bentuk menjadi calon bonsai ukuran kecil/small.
Bagi anda yang ingin berhubungan dengan Mas Yono, by phone dapat menghubungi nomor : 085 648 907 909
Tidak ada komentar:
Posting Komentar