Karena bentuk batang yang lurus ini, saya lihat bekas dipotongan dengan metode membentuk huruf "V" pada unjung bakal bonsai setinggi kurang lebih 20 cm, dan kelihatannya bekas potongan sebagian telah menutup meski sebagian besar belum, dan bekas aliran air tampaknya tidak/belum merusak bekas potongan. Ini tampaknya telah direncanakan lama, perkiraan saya antara 3 sampai 5 tahun yang lalu. Bakal Bonsai yang sehat....
Perkiraan saya tidak meleset jauh, ketika saya tanya pada Mas Yono, "yang ini, kalau dijual harganya berapa mas", sambil duduk bersama mengamati calon Bonsai "Victory" Asam jawa (Tamarindus indica) yang ada di sela sela bakal bonsai lainnya Mas Yono menjawab, "ini dulu saya beli dua ratus ribu pak, kalau sekarang ya lima ratus ribu", sembari menjelaskan kalau ini nanti bisa potong disini, disini dan disini, kalau akarnya dapat dipendekkan, jika ingin bersama memotongnya, maka cabangnya juga harus dipotong bersamaan dan nanti dipindah di pot yang agak kecil cuma agak dalam, untuk penyuburan..... Mas Yono mencoba menerangkan prospek bakal Asam Jawa di depannya, dan "ini sudah berbuah pak", seolah menjelaskan bahwa bakal bonsai ini sudah berumur, kalau berbuah tentu ada tambahan point untuk bonsai.
Jika di Mas Yono bakal bonsai Asam Jawa ini kurang lebih 1 tahun, ditangan pebonsai sebelumnya bisa jadi 2 sampai 3 tahun, saat diambil dari alam dan dipotong dengan metode pemotongan huruf "V".
Dengan metode pemotongan seperti ini, tentu yang memotong mengharapkan bentuk formal pada dengan harapan minimal menumbuhkan 2 cabang pada ujung, dan ternyata yang ada setidaknya ada 5 atau 6 cabang yang tumbuh dan dapat dipakai untuk membentuk bonsai gaya formal.
Dengan metode pemotongan seperti ini, tentu yang memotong mengharapkan bentuk formal pada dengan harapan minimal menumbuhkan 2 cabang pada ujung, dan ternyata yang ada setidaknya ada 5 atau 6 cabang yang tumbuh dan dapat dipakai untuk membentuk bonsai gaya formal.
Setelah berkeliling melihat bakal bonsai yang ada di halaman Mas Yono kami berdua duduk sambil ngobrol dan minum kopi buatan istri Mas Yono. Sambil guyonan saya berkomentar "ini pelanggaran, mestinya meliput aktifitas pebonsai dan bonsai karyanya seperti ini, nggak boleh kecantol/senang" dan Mas Yono mengomentari balik, "nggak apa apa pak, kan pak Agung juga penggemar bonsai".
Selanjutnya, "Ini ada uang seratus, nanti sisanya kalau kesini lagi sambil kita garap bersama dan kita dokumentasikan, untuk bahan tulisan di Blog " Bonsai Tuban". "Nggak apa apa pak, berarti bakal bonsai ini belum laku", demikian jawab Mas Yono lugas.
Selanjutnya, "Ini ada uang seratus, nanti sisanya kalau kesini lagi sambil kita garap bersama dan kita dokumentasikan, untuk bahan tulisan di Blog " Bonsai Tuban". "Nggak apa apa pak, berarti bakal bonsai ini belum laku", demikian jawab Mas Yono lugas.
Ditunggu pos selanjutnya...saya senang bisa menambah pengetahuan...salam bonsai dari bandung....
BalasHapusTerima kasih Kang Usep telah Mampir....
BalasHapusmantap ilmunya.. trima kasih min.. salam bonsai
BalasHapus@ ramdhanie, terima kasih telah berkunjung.....
BalasHapus